Hai Para Supplier Alat-Alat Kesehatan,Distributor Obat-Obatan,Rumah Sakit Kami Website Sentra Medis Menghadirkan Website Terlengkap Dalam Dunia Kesehatan Indonesia
Dengan Fasilitas Gratis Di Website Kami Sentra Medis Dapat Memasarkan,Mempromosikan Produk-Produk Dan Layanan Rumah Sakit Di Website Kami.Hanya Dengan Cara Memasukan Data Entri Anda Ke Website Kami Akan Membantu Anda.
Segera Bergabung Di Website Kami Sentra Medis Dan Semakin Banyak Masyarakat Tahu akan Produk-Produk Dan Layanan Anda.
Jumat, 10 Mei 2013
Telah Hadir Website Sentra Medis Website Dunia Kesehatan Indonesia Terlengkap Untuk Semua Informasi Kesehatan.
Anda Supplier Alat-Alat Kesehatan,Distributor Obat-Obatan Dan Rumah Sakit Bergabung Bersama Kami Dengan Fasilitas Gratis Di wedsite Kami.Hanya Dengan Memasukan Data Entri Anda Dan Kami Akan Mempromosikan Usaha Anda.
Jadi Jangan Ragu Segera Bergabung Bersama Kami Di Website Sentra Medis
Anda Supplier Alat-Alat Kesehatan,Distributor Obat-Obatan Dan Rumah Sakit Bergabung Bersama Kami Dengan Fasilitas Gratis Di wedsite Kami.Hanya Dengan Memasukan Data Entri Anda Dan Kami Akan Mempromosikan Usaha Anda.
Jadi Jangan Ragu Segera Bergabung Bersama Kami Di Website Sentra Medis
Apoteker
memiliki peran penting yang tidak tergantikan oleh tenaga kesehatan
lain terkait manajemen obat dan perbekalan kesehatan. Salah satu contoh
kegiatan manajemen yang dilakukan adalah melakukan yang meliputi:
perencanaan, permintaan obat ke Gudang Farmasi Kota, penerimaan obat,
penyimpanan menggunakan kartu stok, pendistribusian dan pelaporan
menggunakan.
Berikut adalah beberapa uraian mengenai sistem manajemen obat dan alkes:
- a. Perencanaan dan Permintaan Obat
Perencanaan pengadaan obat dan alkes di Puskesmas difasilitasi oleh
dokumen Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO). Dokumen
penunjang dalam pengadaan obat dan alkes di Puskesmas antara lain
adalah Buku Pemakaian Obat harian; Buku Register Obat; dan Kartu Stok
Obat.
Penggunaan obat dalam pelayanan harian dicatat dalam Buku Pemakaian
Obat Harian. Buku ini mencakup informasi tentang item obat dan jumlah
obat yang digunakan setiap harinya. Jumlah pemakaian obat harian
kemudian diakumulasikan dalam Buku Register Obat. Buku ini berisi
informasi tentang item dan jumlah obat yang dipakai tiap bulan. Jumlah
obat yang terpakai tiap bulan kemudian di rekapitulasi dalam Kartu Stok
tiap item obat. Dari pengisian Kartu Stok akan didapatkan informasi
tentang item obat, jumlah obat yang terpakai, dan sisa obat yang ada di
gudang Puskesmas. Hasil pengisian Kartu Stok merupakan dasar untuk
perencanaan pengadaan menggunakan LPLPO. Dari informasi yang ada pada
Kartu Stok tiap-tiap item obat dapat diketahui ketersediaan obat di
Puskesmas, dan jumlah pemakaiannya tiap bulan, sehingga dapat dijadikan
sebagai dasar untuk permintaan akan item obat beserta jumlah yang
diminta.
- b. Penerimaan Obat
LPLPO terdiri atas rangkap tiga, satu lembar yang berwarna putih
dikirimkan unuk Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten, dua lembar yang
berwarna kuning dan merah dikirimkan pada Gudang Farmasi Kota/Kabupaten
sebagai laporan penggunaan obat dan permintaan atas obat. Item-item
obat yang disetujui pengadaannya oleh Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten
akan dikirimkan pada Puskesmas yang bersangkutan setiap dua bulan
sekali melalui Gudang Farmasi Kota/Kabupaten. Lembar LPLPO yang
berwarna kuning akan dikembalikan pada Puskesmas sebagai arsip.
Item-item obat yang diminta tetapi tidak dapat terpenuhi pengadaannya
akan disertakan keterangannya pada LPLPO.
Item obat dan alkes yang diterima dicocokkan dengan LPLPO, kemudian
dilakukan pengecekan terhadap tanggal kadaluarsa dan kondisi item. Obat
dan alkes yang telah dicek disimpan dalam gudang dengan kondisi First In first Out (FIFO). Penerimaan item obat dan alkes dicatat dalam Kartu Stok.
- c. Manajemen SDM
Apoteker berkoordinasi dengan kepala puskesmas berperan dalam pengaturan jadwal serta job descripton
dari masing-masing SDM di kamar obat Puskesmas. Dalam hal pengaturan
jadwal misalnya, karena jam layanan Puskesmas pagi dan sore, maka perlu
adanya rolling SDM untuk ditempatkan pada jam pelayanan sore.
Selain itu perlu diatur jadwal penempatan SDM di kamar obat Puskesmas
Pembantu di Kelurahan Kemayoran.
d. Pembuatan Protap Pelayanan Kefarmasian
Untuk menjamin mutu pelayanan kefarmasian maka apoteker bisa membuat
prosedur penerimaan resep, peracikan obat, penyerahan obat, dan
pelayanan informasi obat. Prosedur tetap ini bisa dilihat di Pedoman
Pelayanan Kefarmasian
Kebiasaan mengonsumi minyak ikan menurut hasil beberapa penelitian
memang memiliki khasiat bagi kesehatan khususnya jantung. Dalam sebuah
studi klinis terbaru di Australia, manfaat minyak ikan kembali
mendapatkan dukungan.
Berdasar riset, konsumsi suplemen minyak ikan secara teratur mampu menurunan ketidakstabilan elektris pada jantung, khususnya pada pasien yang mengidap kelainan detak atau ritme jantung.
¨Pengaruh kestabilan ini mungkin suatu cara di mana minyak ikan dapat menurunkan risiko kematian pada pasien pengidap penyakit jantung dan pembuluh darah,¨ Dr Glenn D Young dari Royal Adelaide Hospital, Australia seperti dikutip Reuters Health.
¨Hasil riset ini tentu akan mendukung penggunaan minyak ikan atau pun konsumsi ikan lebih luas lagi pada pasien pengidap penyakit jantung koroner,¨ tambah Young.
Beberapa riset sebelumnya melaporkan bahwa peningkatan konsumsi ikan atau pun minyak ikan berdampak pada penurunan risiko kematian akibat serangan jantung. Fakta ini pun lalu memunculkan ide bahwa minyak ikan dapat menyeimbangkan atau menstabilkan ritme jantung.
Dalam riset tentang minyak ikan ini, Young dan rekannya melibatkan 26 pasien pengidap gangguan ritme jantung yang disebut ventricular tachycardia. Di dalam jantung para partisipan ini tertanam alat pacu jantung.
Sebanyak 22 partisipan diharuskan mengonsumsi 3 gram minyak ikan setiap hari selama enam minggu, sedangkan sisanya tidak. Pada awal penelitian elektropsikologi, Young dkk masih dapat merangsang timbulnya ventricular tachycardia melalui program stimuli ekstra pada seluruh partisipan.
Pada penelitian elektropsikologi kedua, 42 persen pengguna minyak ikan tidak mengalami ventricular tachycardia sedangkan pada kelompok lain prosentasenya hanya tujuh persen.
Selain itu, 42 persen pengguna minyak ikan membutuhkan stimulasi yang lebih agresif untuk menimbulkan gejala ventricular tachycardia, sedangkan pada kelompok lain prosentasenya 36 persen.
Minyak ikan merupakan asupan minyak essential yang mengandung banyak nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Suplemen minyak ikan biasanya berasal dari ikan laut perairan dalam dan dingin yang diekstrak dari jaringan hati ikan Cod atau jaringan lemak ikan salmon.
Dalam suplemen minyak ikan biasany terkandung asam lemak kaya manfaat seperti Omega 3 (EPA & DHA), Vit A dan Vit D. Salah satu sumber DHA & EPA ALAMI adalah suplemen minyak ikan dari hati ikan cod atau sering disebut Cod Liver Oil. Ikan Cod merupakan ikan No.2 yang memiliki kandungan minyak terbanyak setelah Ikan Hiu.
Sumber : Kompas.com
Untuk produk2 minyak ikan Hiu/Squalene, Omega 3 dll dapat langsung dilihat di link di bawah ini :
inyak Ikan Stabilkan Jantung
Kompas.com-Kebiasaan mengonsumi minyak ikan menurut hasil beberapa penelitian memang memiliki khasiat bagi kesehatan khususnya jantung. Dalam sebuah studi klinis terbaru di Australia, manfaat minyak ikan kembali mendapatkan dukungan.
Berdasar riset, konsumsi suplemen minyak ikan secara teratur mampu menurunan ketidakstabilan elektris pada jantung, khususnya pada pasien yang mengidap kelainan detak atau ritme jantung.
¨Pengaruh kestabilan ini mungkin suatu cara di mana minyak ikan dapat menurunkan risiko kematian pada pasien pengidap penyakit jantung dan pembuluh darah,¨ Dr Glenn D Young dari Royal Adelaide Hospital, Australia seperti dikutip Reuters Health.
¨Hasil riset ini tentu akan mendukung penggunaan minyak ikan atau pun konsumsi ikan lebih luas lagi pada pasien pengidap penyakit jantung koroner,¨ tambah Young.
Beberapa riset sebelumnya melaporkan bahwa peningkatan konsumsi ikan atau pun minyak ikan berdampak pada penurunan risiko kematian akibat serangan jantung. Fakta ini pun lalu memunculkan ide bahwa minyak ikan dapat menyeimbangkan atau menstabilkan ritme jantung.
Dalam riset tentang minyak ikan ini, Young dan rekannya melibatkan 26 pasien pengidap gangguan ritme jantung yang disebut ventricular tachycardia. Di dalam jantung para partisipan ini tertanam alat pacu jantung.
Sebanyak 22 partisipan diharuskan mengonsumsi 3 gram minyak ikan setiap hari selama enam minggu, sedangkan sisanya tidak. Pada awal penelitian elektropsikologi, Young dkk masih dapat merangsang timbulnya ventricular tachycardia melalui program stimuli ekstra pada seluruh partisipan.
Pada penelitian elektropsikologi kedua, 42 persen pengguna minyak ikan tidak mengalami ventricular tachycardia sedangkan pada kelompok lain prosentasenya hanya tujuh persen.
Selain itu, 42 persen pengguna minyak ikan membutuhkan stimulasi yang lebih agresif untuk menimbulkan gejala ventricular tachycardia, sedangkan pada kelompok lain prosentasenya 36 persen.
Minyak ikan merupakan asupan minyak essential yang mengandung banyak nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Suplemen minyak ikan biasanya berasal dari ikan laut perairan dalam dan dingin yang diekstrak dari jaringan hati ikan Cod atau jaringan lemak ikan salmon.
Dalam suplemen minyak ikan biasany terkandung asam lemak kaya manfaat seperti Omega 3 (EPA & DHA), Vit A dan Vit D. Salah satu sumber DHA & EPA ALAMI adalah suplemen minyak ikan dari hati ikan cod atau sering disebut Cod Liver Oil. Ikan Cod merupakan ikan No.2 yang memiliki kandungan minyak terbanyak setelah Ikan Hiu.
Berdasar riset, konsumsi suplemen minyak ikan secara teratur mampu menurunan ketidakstabilan elektris pada jantung, khususnya pada pasien yang mengidap kelainan detak atau ritme jantung.
¨Pengaruh kestabilan ini mungkin suatu cara di mana minyak ikan dapat menurunkan risiko kematian pada pasien pengidap penyakit jantung dan pembuluh darah,¨ Dr Glenn D Young dari Royal Adelaide Hospital, Australia seperti dikutip Reuters Health.
¨Hasil riset ini tentu akan mendukung penggunaan minyak ikan atau pun konsumsi ikan lebih luas lagi pada pasien pengidap penyakit jantung koroner,¨ tambah Young.
Beberapa riset sebelumnya melaporkan bahwa peningkatan konsumsi ikan atau pun minyak ikan berdampak pada penurunan risiko kematian akibat serangan jantung. Fakta ini pun lalu memunculkan ide bahwa minyak ikan dapat menyeimbangkan atau menstabilkan ritme jantung.
Dalam riset tentang minyak ikan ini, Young dan rekannya melibatkan 26 pasien pengidap gangguan ritme jantung yang disebut ventricular tachycardia. Di dalam jantung para partisipan ini tertanam alat pacu jantung.
Sebanyak 22 partisipan diharuskan mengonsumsi 3 gram minyak ikan setiap hari selama enam minggu, sedangkan sisanya tidak. Pada awal penelitian elektropsikologi, Young dkk masih dapat merangsang timbulnya ventricular tachycardia melalui program stimuli ekstra pada seluruh partisipan.
Pada penelitian elektropsikologi kedua, 42 persen pengguna minyak ikan tidak mengalami ventricular tachycardia sedangkan pada kelompok lain prosentasenya hanya tujuh persen.
Selain itu, 42 persen pengguna minyak ikan membutuhkan stimulasi yang lebih agresif untuk menimbulkan gejala ventricular tachycardia, sedangkan pada kelompok lain prosentasenya 36 persen.
Minyak ikan merupakan asupan minyak essential yang mengandung banyak nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Suplemen minyak ikan biasanya berasal dari ikan laut perairan dalam dan dingin yang diekstrak dari jaringan hati ikan Cod atau jaringan lemak ikan salmon.
Dalam suplemen minyak ikan biasany terkandung asam lemak kaya manfaat seperti Omega 3 (EPA & DHA), Vit A dan Vit D. Salah satu sumber DHA & EPA ALAMI adalah suplemen minyak ikan dari hati ikan cod atau sering disebut Cod Liver Oil. Ikan Cod merupakan ikan No.2 yang memiliki kandungan minyak terbanyak setelah Ikan Hiu.
Sumber : Kompas.com
Untuk produk2 minyak ikan Hiu/Squalene, Omega 3 dll dapat langsung dilihat di link di bawah ini :
inyak Ikan Stabilkan Jantung
Kompas.com-Kebiasaan mengonsumi minyak ikan menurut hasil beberapa penelitian memang memiliki khasiat bagi kesehatan khususnya jantung. Dalam sebuah studi klinis terbaru di Australia, manfaat minyak ikan kembali mendapatkan dukungan.
Berdasar riset, konsumsi suplemen minyak ikan secara teratur mampu menurunan ketidakstabilan elektris pada jantung, khususnya pada pasien yang mengidap kelainan detak atau ritme jantung.
¨Pengaruh kestabilan ini mungkin suatu cara di mana minyak ikan dapat menurunkan risiko kematian pada pasien pengidap penyakit jantung dan pembuluh darah,¨ Dr Glenn D Young dari Royal Adelaide Hospital, Australia seperti dikutip Reuters Health.
¨Hasil riset ini tentu akan mendukung penggunaan minyak ikan atau pun konsumsi ikan lebih luas lagi pada pasien pengidap penyakit jantung koroner,¨ tambah Young.
Beberapa riset sebelumnya melaporkan bahwa peningkatan konsumsi ikan atau pun minyak ikan berdampak pada penurunan risiko kematian akibat serangan jantung. Fakta ini pun lalu memunculkan ide bahwa minyak ikan dapat menyeimbangkan atau menstabilkan ritme jantung.
Dalam riset tentang minyak ikan ini, Young dan rekannya melibatkan 26 pasien pengidap gangguan ritme jantung yang disebut ventricular tachycardia. Di dalam jantung para partisipan ini tertanam alat pacu jantung.
Sebanyak 22 partisipan diharuskan mengonsumsi 3 gram minyak ikan setiap hari selama enam minggu, sedangkan sisanya tidak. Pada awal penelitian elektropsikologi, Young dkk masih dapat merangsang timbulnya ventricular tachycardia melalui program stimuli ekstra pada seluruh partisipan.
Pada penelitian elektropsikologi kedua, 42 persen pengguna minyak ikan tidak mengalami ventricular tachycardia sedangkan pada kelompok lain prosentasenya hanya tujuh persen.
Selain itu, 42 persen pengguna minyak ikan membutuhkan stimulasi yang lebih agresif untuk menimbulkan gejala ventricular tachycardia, sedangkan pada kelompok lain prosentasenya 36 persen.
Minyak ikan merupakan asupan minyak essential yang mengandung banyak nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Suplemen minyak ikan biasanya berasal dari ikan laut perairan dalam dan dingin yang diekstrak dari jaringan hati ikan Cod atau jaringan lemak ikan salmon.
Dalam suplemen minyak ikan biasany terkandung asam lemak kaya manfaat seperti Omega 3 (EPA & DHA), Vit A dan Vit D. Salah satu sumber DHA & EPA ALAMI adalah suplemen minyak ikan dari hati ikan cod atau sering disebut Cod Liver Oil. Ikan Cod merupakan ikan No.2 yang memiliki kandungan minyak terbanyak setelah Ikan Hiu.
Obat digolongkan menjadi empat golongan yaitu :
1. Obat bebas (obat OTC : Over The Counter) merupakan obat yang ditandai dengan lingkaran
berwarna hijau dengan tepi lingkaran berwarna hitam. Obat bebas umumnya berupa suplemen vitamin dan mineral, obat gosok, beberapa analgetik-antipiretik, dan beberapa antasida. Obat golongan ini dapat dibeli bebas di Apotek, toko obat dan warung.
2. Obat bebas terbatas, merupakan obat yang ditandai dengan lingkaran berwarna biru dengan tepi lingkaran berwarna hitam. Obat ini juga dapat diperoleh tanpa resep dokter diapotek dan toko obat. Obat-obat yang umumnya masuk dalam golongan ini antara lain obat batuk, obat influenza, obat-obat antiseptik dan tetes mata untuk iritasi ringan. Pada kemasan obat seperti ini biasanya tertera peringatan yang bertanda kotak kecil berdasar warna gelap atau kotak putih bergaris tepi hitam, dengan tulisan sebagai berikut :
P.No. 1: Awas! Obat keras. Bacalah aturan pemakaiannya.
P.No. 2: Awas! Obat keras. Hanya untuk bagian luar dari badan.
P.No. 3: Awas! Obat keras. Tidak boleh ditelan.
P.No. 4: Awas! Obat keras. Hanya untuk dibakar.
P.No. 5: Awas! Obat keras. Obat wasir, jangan ditelan
3. Obat keras (dulu disebut obat daftar G = gevaarlijk = berbahaya)
Disebut obat keras karena jika pemakai tidak memperhatikan dosis, aturan pakai, dan peringatan yang diberikan, dapat menimbulkan efek berbahaya. Obat keras merupakan obat yang hanya bisa didapatkan dengan resep dokter dan hanya bisa diperoleh di Apotek. Dalam kemasannya ditandai dengan lingkaran merah dengan huruf K ditengahnya. Contoh obat ini adalah amoksilin, asam mefenamat dan semua obat dalam bentuk injeksi.
4. Obat Narkotika, merupakan zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. (UU RI no. 22 th 1997 tentang Narkotika). Obat ini pada kemasannya dengan lingkaran yang didalamnya terdapat palang (+) berwarna merah.
Obat narkotika penggunaannya diawasi dengan ketat sehingga obat golongan narkotika hanya dapat diperoleh di apotek dengan resep dokter asli (tidak dapat menggunakan copy resep). Dalam bidang kesehatan, obat-obat narkotika biasa digunakan sebagai anestesi/obat bius dan analgetik/obat penghilang rasa sakit. Contoh obat narkotika adalah : codipront (obat batuk), MST (analgetik) dan fentanil (obat bius).
5. Obat-obat psikotropika, merupakan Zat atau obat baik ilmiah atau sintesis, bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selekti pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan prilaku, Ex : alprazolam, diazepam. Mengenai obat-obat psikotropika ini diatur dalam UU RI Nomor 5 tahun 1997.
Psikotropika dibagi menjadi :
a. Golongan I : sampai sekarang kegunaannya hanya ditujukan untuk ilmu pengetahuan, dilarang diproduksi, dan digunakan untuk pengobatan contohnya metilen dioksi metamfetamin, Lisergid acid diathylamine (LSD) dan metamfetamin
b. Golongan II,III dan IV dapat digunakan untuk pengobatan asalkan sudah didaftarkan, contohnya diazepam, fenobarbital, lorazepam dan klordiazepoksid.
1. Obat bebas (obat OTC : Over The Counter) merupakan obat yang ditandai dengan lingkaran
berwarna hijau dengan tepi lingkaran berwarna hitam. Obat bebas umumnya berupa suplemen vitamin dan mineral, obat gosok, beberapa analgetik-antipiretik, dan beberapa antasida. Obat golongan ini dapat dibeli bebas di Apotek, toko obat dan warung.
2. Obat bebas terbatas, merupakan obat yang ditandai dengan lingkaran berwarna biru dengan tepi lingkaran berwarna hitam. Obat ini juga dapat diperoleh tanpa resep dokter diapotek dan toko obat. Obat-obat yang umumnya masuk dalam golongan ini antara lain obat batuk, obat influenza, obat-obat antiseptik dan tetes mata untuk iritasi ringan. Pada kemasan obat seperti ini biasanya tertera peringatan yang bertanda kotak kecil berdasar warna gelap atau kotak putih bergaris tepi hitam, dengan tulisan sebagai berikut :
P.No. 1: Awas! Obat keras. Bacalah aturan pemakaiannya.
P.No. 2: Awas! Obat keras. Hanya untuk bagian luar dari badan.
P.No. 3: Awas! Obat keras. Tidak boleh ditelan.
P.No. 4: Awas! Obat keras. Hanya untuk dibakar.
P.No. 5: Awas! Obat keras. Obat wasir, jangan ditelan
3. Obat keras (dulu disebut obat daftar G = gevaarlijk = berbahaya)
Disebut obat keras karena jika pemakai tidak memperhatikan dosis, aturan pakai, dan peringatan yang diberikan, dapat menimbulkan efek berbahaya. Obat keras merupakan obat yang hanya bisa didapatkan dengan resep dokter dan hanya bisa diperoleh di Apotek. Dalam kemasannya ditandai dengan lingkaran merah dengan huruf K ditengahnya. Contoh obat ini adalah amoksilin, asam mefenamat dan semua obat dalam bentuk injeksi.
4. Obat Narkotika, merupakan zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. (UU RI no. 22 th 1997 tentang Narkotika). Obat ini pada kemasannya dengan lingkaran yang didalamnya terdapat palang (+) berwarna merah.
Obat narkotika penggunaannya diawasi dengan ketat sehingga obat golongan narkotika hanya dapat diperoleh di apotek dengan resep dokter asli (tidak dapat menggunakan copy resep). Dalam bidang kesehatan, obat-obat narkotika biasa digunakan sebagai anestesi/obat bius dan analgetik/obat penghilang rasa sakit. Contoh obat narkotika adalah : codipront (obat batuk), MST (analgetik) dan fentanil (obat bius).
5. Obat-obat psikotropika, merupakan Zat atau obat baik ilmiah atau sintesis, bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selekti pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan prilaku, Ex : alprazolam, diazepam. Mengenai obat-obat psikotropika ini diatur dalam UU RI Nomor 5 tahun 1997.
Psikotropika dibagi menjadi :
a. Golongan I : sampai sekarang kegunaannya hanya ditujukan untuk ilmu pengetahuan, dilarang diproduksi, dan digunakan untuk pengobatan contohnya metilen dioksi metamfetamin, Lisergid acid diathylamine (LSD) dan metamfetamin
b. Golongan II,III dan IV dapat digunakan untuk pengobatan asalkan sudah didaftarkan, contohnya diazepam, fenobarbital, lorazepam dan klordiazepoksid.
Komposisi
Setiap tablet mengandung kaptopril 12,5 mg.
Setiap tablet mengandung kaptopril 25 mg.
Setiap tablet mengandung kaptopril 50 mg.
Cara Kerja Obat
Kaptopril
merupakan obat antihipertensi dan efektif dalam penanganan gagal
jantung dengan cara supresi sistem renin angiotensin sidosteron.
Renin
adalah enzim yang dihasilkan ginjal dan bekerja pada globulin plasma
untuk memproduksi angiotensin I yang bersifat inaktif. “Angiotensin
Converting Enzyme” (ACE), akan merubah angiotensin I menjadi angiotensin
II yang bersifat aktif dan merupakan vasokonstriktor endogen serta
dapat menstimulasi sintesa dan sekresi aldosteron dalam korteks adrenal.
Peningkatan
sekresi aldosteron akan mengakibatkan ginjal merentensi natrium dan
cairan, serta meretensi kalium. Dalam kerjanya, kaptopril akan
menghambat kerja ACE, akibatnya pembentukan angiotensin II terhambat,
timbul vasodilatasi, penurunan sekresi aldosteron sehingga ginjal
mensekresi natrium dan cairan serta mensekresi kalium. Keadaan ini akan
menyebabkan penurunan tekanan darah dan mengurangi beban jantung, baik
‘afterload’ maupun ’fre-load’, sehingga terjadi peningkatan kerja
jantung. Vasodilatasi yang timbul tidak menimbulkan reflek takikardia.
Indikasi
Untuk
hipertensi berat hingga sedang, kombinasi dengan tiazida memberikan
efek aditif, sedangkan kombinasi dengan beta bloker memberikan efek yang
kurang aditif. Untuk gagal jantung yang tidak cukup responsif atau
tidak dapat dikontrol dengan diuretik dan digitalis, dalam hal ini
pemberian kaptopril diberikan bersama diuretik dan digitalis.
Dosis
Kaptopril harus diberikan 1 jam sebelum makan, dosisnya sangat tergantung dari kebutuhan penderita (individual).
Dewasa
Hipertensi : dosis awal : 12,5 mg tiga kali sehari.
Bila
setelah 2 minggu, penurunan tekanan darah masih belum memuaskan maka
dosis dapat ditingkatkan menjadi 25 mg tiga kali sehari. Bila setelah 2
minggu lagi, tekanan darah masih belum terkontrol sebaiknya ditambahkan
obat diuretik golongan tiazida misal hidroklorotiazida 25 mg setiap
hari.
Dosis
diuretik mungkin dapat ditingkatkan pada interval satu sampai dua
minggu. Maksimum dosis kaptopril untuk hipertensi sehari tidak boleh
lebih dari 450 mg.
Gagal jantung 12,5
mg – 25 mg tiga kali sehari, diberikan bersama diuretik dan digitalis,
dari awal terapi harus dilakukan pengawasan medik secara ketat. Untuk
penderita dengan gangguan fungsi ginjal dosis perlu dikurangi
disesuaikan dengan klirens kreatinin penderita.
Peringatan dan Perhatian
Keamanan
penggunaan pada wanita hamil belum terbukti, bila terjadi kehamilan
selama pemakaian obat ini, maka pemberian obat harus dihentikan dengan
segera.
Harus
diberikan dengan hati – hati pada wanita menyusui, pemberian ASI perlu
dihentikan karena ditemukan kadar dalam ASI lebih tinggi daripada kadar
dalam darah ibu.
Pemberian
pada anak – anak masih belum diketahui keamanannya, sehingga obat ini
hanya diberikan bila tidak ada obat lain yang efektif.
Pemakaian pada lanjut usia harus hati – hati karena sensitivitasnya terhadap efek hipotensif.
Hati – hati pemberian pada penderita penyakit ginjal.
Pengobatan
agar dihentikan bila terjadi gejala – gejala angiodema seperti bengkak
mulut, mata, bibir, lidah, laring juga sukar menelan, sukar bernafas dan
serak.
Konsultasikan ke dokter bila menggunakan suplemen potassium, potassium sparing diuretic dan garam – garam potassium.
Pemakaian
obat penghambat ACE pada kehamilan dapat menyebabkan gangguan/klainan
organ pada fetus atau neonatus, bahkan dapat menyebabkan kematian fetus
atau neonatus.
Pada
kehamilan trimester II dan III dapat menimbulkan gangguan antara lain :
hipotensi, hipoplasia tengkorak neonatus, anuria, gagal ginjal
reversible atau ireversible dan kematian. Juga dapat terjadi
oligohidramnios, deformasi kraniofasial, perkembangan paru hipoplasi,
kelahiran prematur, perkembangan retardasi – intrauteri, paten duktus
arteriosus.
Bayi dengan riwayat dimana selama
di dalam kandungan ibunya mendapat pengobatan penghambat ACE, harus
diobservasi tentang kemungkinan terjadinya hipotensi, oligouria dan
hiperkalemia.
Efek Samping
Kaptopril
menimbulkan proteinuria lebih dari 1 g sehari pada 0,5 % penderita dan
pada 1,2 % penderita dengan penyakit ginjal. Dapat terjadi sindroma
nefrotik serta membran glomerulopati pada penderita hipertensi. Karena
proteinuria umumnya terjadi dalam waktu 8 bulan pengobatan maka
penderita sebaiknya melakukan pemeriksaan protein urin sebelum dan
setiap bulan selama 8 bulan pertama pengobatan.
Neutropenia/agranulositosis
terjadi kira – kira 0,4 % penderita. Efek samping ini terutama terjadi
penderita dengan gangguan fungsi ginjal. Neutropenia ini muncul dalam 1 –
3 bulan pengobatan, pengobatan agar dihentikan sebelum penderita
terkena penyakit infeksi. Pada penderita dengan resiko tinggi harus
dilakkukan hitung leukosit sebelum pengobatan, setiap 2 minggu selama 3
bulan pertama pengobatan dan secara periodik. Pada penderita yang
mengalami tanda – tanda infeksi akut (demam, faringitis) pemberian
kaptopril harus segera dihentikan karena merupakan petunjuk adanya
neutropenia.
Hipotensi
dapat terjadi 1 – 1,5 jam setelah dosis pertama dan beberapa dosis
berikutnya, tapi biasanya tidak menimbulkan gejala atau hanya
menimbulkan rasa pusing yang ringan. Tetapi bila mengalami kehilangan
cairan, misalnya akibat pemberian diuretik, diet rendah garam, dialisis,
munta, diare, dehidrasi maka hipotensi tersebut menjadi lebih berat.
Maka pengobatan dengan kaptopril perlu dilakukan pengawasan medik yang
ketat, terutama pada penderita gagal jantung yang umumnya mempunyai
tensi yang normal atau rendah. Hipotensi berat dapat diatasi dengan
infus garam faal atau dengan menurunkan dosis kaptopril atau
diuretiknya.
Sering
terjadi ruam pruritus, kadang – kadang terjadi demam dan eosinofilia.
Efek tersebut biasanya ringan dan menghilang beberapa hari setelah dosis
diturunkan.
Terjadi perubahan rasa (taste alteration), yang biasanya terjadi dalam 3 bulan pertama dan menghilang meskipun obat diteruskan.
Retensi
kalium ringan sering terjadi, terutama pada penderita gangguan ginjal,
sehingga perlu diuretik yang meretensi kalium seperti amilorida dan
pemberiannya harus dilakukan dengan hati – hati.
Kontraindikasi
Penderita
yang hipersensitif terhadap kaptopril atau penghambat ACE lainnya
(misalnya pasien mengalami angioedema selama pengobatan dengan
penghambat ACE lainnya).
Interaksi Obat
Alkohol
Obat anti inflamasi terutama indometasin.
Suplemen potassium atau obat yang mengandung potassium.
Obat – obat berefek hipotensi.
Mengenal Obat Dan Farmasi
- obat dapat didefinisikan sebagai suatu zat yang dimaksudkan untuk dipakai dalam diagnosa, mengurangi rasa sakit, mengobati atau mencegah penyakit pada manusia dan hewan. salah satu kualitas obat yang paling mengherankan ialah mempunyai beraneka ragam kerja dan efek pada tubuh. obat yang digolongkan sebagai ekbolika atau oksitosika merangsang otot uterus, sedangkan bahan obat lain bekerja sebagai pelemas otot uterus. beberapa obat secara selektif merangsang otot jantung, otot polos atau otot rangka.sedangkan obat yang lain mempunyai pengaruh yang berlawanan.
- obat yang disebut emetika merangsang terjadinya muntah, deuretika meningkatkan ekskresi urin, sudorifika merangsang pengeluaran keringat, obat yang disebut ekspetoransia meningkatkan umlah cairan dalam saluran pernapasan dan katartika atau laksativa merangsang pengosongan usus besar.
- beberapa bahan obat dapat digunakan untuk mengurangi sakt kepala, nyeri, demam, aktivitas kelenjar tiroid, bersin, rinitis, insomnia, keasaman lambung, mabuk perjalanan dan depresi mental.
- obat dapat digunakan untuk mendiaknosa penyakit kencing manis.ketidaknormalan hati, tuberkulosis, atau kehamilan, juga dapt digunakan untuk memenuhi kembali kekurangan tubuh akan antibody, vitamin, hormon, elektrolit, enzim maupun darah.
- jalur baru pemakaian obat yang paling efektif (secara oral, rektal, parenteral) harus ditentukan dan ditetapkan petunjuk tentang dosis - dosis yang dianjurkan bagi pasien dalam berbagai umur, berat badan dan status penyakitnya. Untuk membantu pemakaian alat melalui jalur- jalur pilihannya telah diformulaskan dan disiapkan bentuk sediaan yang sesuai seperti tablet, kapsul, injeksi, supositoria, ointment, aerosol dan lain-lain.
- Obat-obatan dalam bentuk tumbuh-tunbuhan dan mineral, telah ada jauh lebih lama dari manusia sendiri. Penyakit pada manusia dan nalurinya untuk mempertahankan hidup, setelah bertahun=tahun. membawa pada penemuan-penemuan. Penggunaan obat walaupun dalan bentuk yang masih sederhana tidak diragukan lagisudah ada sejahk jauh sebelum adanya sejarang yang ditulis.Karena naluri orang- orang primitfi untuk menghilangkan rasa sakit pada luka dengan merandamnya dalam ait dingin atau menempelnya dengan daun segar, atau menutupinya dengan lumpur.
- Diantara banyak suku terdahulu mempunyai anggapan bahwa, penyakit disebabkan oleh roh jahat yang masuk kedalam tubuh, pengobatan biasanya dengan mengusir pengganggu yang masuk dari tubuh sipendeerita. Dari sejarah diketahui bahwa cara pengobatan seperti ini memakai mantera, penggunaan bunyi-bunyian dan pemberian ramuan tumbuh-tunbuhan.
- Perapotekan ya pertama
- sebelum jamannya para pendeta, oranga yang dianggap bijak dari suatu suku, yang mempunyai ilmu menyembuhkan dengan tumbuh-tumbuhan, yang mereka dapatkan dari pengalaman atau diperoleh dengan cara tururn temurun, biasanya dipanggil untuk mengobati suatu penyakit atau yang luka.
- Ilmu dari perapotekan selalu dihubungkan dengan hal yang gaib, dan para pelakunya dianggap mempunyai hubungan dengan mahkluk halus dan oleh karena itu mereka dianggap sebagai perantara antara yang terlihan dan yang tidak terliahat. Anggapan bahwa obaat mempunyai hubungan gaib , artinya bahwa berjanya obat untuk suatu kebaikan atau kejahatan tidak didasarkan dari sifat alamiahnya saja. Rasa kaasihan dari dewa, kehadirannya dalam upacara pengobatan dari sipemberi obat secara perorangan dan kolektif dibuat untuk membuat efektif secara terapeutik.
- Pengatar pandangan ilmiah
- Sepanjang sejarah banyak yang memberi sumbangan pemkiran untuk mkemajuan ilmu kesehatan. Yang dapat dicatat diantara mereka yang ajenius dan kreativitasnya mempunyai pengaruh revolusioner terhadap perkembangan farmasi dan kedoktran adalah hippocrates (ca. 460 - 370 sebelum masehhi), Dioscorides (Abad ke-1 setelah masehi), Galen (ca. 160-200 setelah masehi ) dan Paracelsus (1493-1541 setelah masehi).
- Hippocrates adalah seorang dokter yunani yang dihargai karena memperkenalkan farmasi dan kedokterabn secara ilmiah. Dia menerangkan obat secara ilmiah dan menyusun sistematika pengetahuan kedokteran serta meletakkan pekerjaan kedokteran pada suatu etik yang tinggi.
- Dioscorides seorang dokter yunani yang juga sebagai ahli botani merupakan orang pertama yang yanga menggunakan ilmu tumbuh-tumbuhan sebagai ilmu farmasi terapan. Hasil karyanya the materia medica dianggap sebagai perkembangan wal botani farmasi dan dalam penyelidikan bahan obat yang diperoleh secara alamiah. Ilmu dalam sekarang ini disebut sebagai farmakognosi suatu istilah yang dibentuk dari dua kata yunani yaitu pharmacon adalah obat dan adalah pengetahuan.
- Galen adalah seorang dokter dan ahli farmasi bangsa yunani yang mmperoleh kewarganegaraan romawi, mengarahkan dalam menciptakan suatu sistem yang sempurna dari fisiologi, patologi dan pengobatan serta merumuskan doktrin yang diikuti selama 1500 tahun.
- Mungkin tidak ada orang dalam sejarah yang mempunyai pengaruh secara revolusioner dalam bidang farmasi dan kedokteran seperti philippus Aureolus Theophrastus von Hohenheim, seorang dokter dan ahli kimia dari swiss yang menyebut dirinya "paracelsus" pengaruhnya sangat besar terhadap perubahan farmmasi, dari suatu profesi yang terutama berdasarkan ilmu tumbuh-tumbuhna menjadi suatu profesi yang berdasarkan ilmu kimia.
Definisi Profesi Farmasi
Profesi farmasi merupakan profesi yang berhubungan dengan seni dan ilmu dalam hal penyediaan dan pengolahan bahan sumber alam serta bahan sintetis yang cocok dan menyenangkan untuk didistribusikan serta digunakan dalam pengobatan dan pencegahan suatu penyakit.
Definisi Farmasi
Farmasi adalah ilmu yang mempelajari cara membuat, mencampur, meracik, memformulasi, mengidentifikasi, mengombinasi, menganalisis, serta menstandarkan obat dan pengobatarrjuga sifat-sifat obat beserta pendistribusian dan penggunaannya secara aman. Farmasi dalam bahasa Yunani (Greek) disebut farmakon yang berarti medika atau obat.
Definisi Apoteker
Apoteker adalah seorang yang ahli dalam bidang farmasi seperti yang disebut pada definisi di atas.
Karir Farmasi
Karir farmasi meliputi:
1. farmasi komunitas;
2. farmasi rumah sakit;
3. pedagang besar farmasi (PBF);
4. farmasi industri;
5. pelayanan farmasi di pemerintahan;
6. pendidikan farmasi;
7. farmasi manajemen.
Kurikulum Pendidikan Farmasi
Kurikulum pendidikan farmasi didasari oleh ilmu-ilmu:
1. Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari sejarah; khasiat obat di segala segi termasuk sumber/asal-usulnya, sifat kimia, sifat fisika, kegiatan fisiologis/efeknya terhadap fungsi biokimia dan faal, cara kerja, absorpsi, nasib (distribusi, biotransformasi), ekskresinya dalam tubuh, serta efek toksiknya; dan penggunaannya dalam pengobatan. Cabang-cabang farmakologi, yaitu
(a) Farmakognosi adalah ilmu yang mempelajari tentang sumber bahan obat dari alam, terutama dari tumbuh-tumbuhan (bentuk makroskopis dan mikroskopis berbagai tumbuhan serta organisme lainnya yang dapat digunakan dalam pengobatan).
(b) Farmakodinamik adalah ilmu yang mempelajari kegiatan obat/cara kerja obat, efek obat terhadap fungsi berbagai organ serta pengaruh obat terhadap reaksi biokimia dan struktur organ. Singkatnya, pengaruh obat terhadap sel hidup atau terhadap organisme hidup, terutama reaksi fisiologis yang ditimbulkannya.
(c) Farmakokinetik adalah ilmu yang mempelajari absorpsi, distribusi, metabolisme (biotransformasi), dan ekskresi obat (ADME). Singkatnya, pengaruh tubuh terhadap obat.
(d) Farmakoterapi adalah ilmu yang mempelajari tentang penggunaan obat dalam pengobatan penyakit.
(e) Toksikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang zat-zat racun dengan khasiatnya serta cara-cara untuk mengenal/ mengidentifikasi dan melawan efeknya.
2. Kimia farmasi (organik dan anorganik) adalah ilmu yang mempelajari tentang analisis kuantitatif dan kualitatif senyawa-senyawa kimia, baik dari golongan organik (alifatik, aromatik, alisiklik, heterosiklik) maupun anorganik yang berhubungan dengan khasiat dan penggunaannya sebagai obat.
3. Farmasi/farmasetika adalah ilmu yang mempelajari tentang cara penyediaan obat—meliputi pengumpulan, pengenalan, pengawetan, dan pembakuan bahan obat-obatan; seni peracikan obat; serta pembuatan sediaan farmasi—menjadi bentuk tertentu hingga siap digunakan sebagai obat; serta perkembangan obat yang meliputi ilmu dan teknologi pembuatan obat dalam bentuk sediaan yang dapat digunakan dan diberikan kepada pasien.
4. Teknologi farmasi merupakan ilmu yang membahas tentang teknik dan prosedur pembuatan sediaan farmasi dalam skala industri farmasi termasuk prinsip kerja serta perawatan/pe-meliharaan alat-alat produksi dan penunjangnya sesuai ketentuan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).
5. Dispensa farmasi adalah ilmu dan seni meracik obat menjadi bentuk sediaan tertentu hingga siap digunakan sebagai obat.
6. Fisika farmasi adalah ilmu yang mempelajari tentang analisis kualitatif serta kuantitatif senyawa organik dan anorganik yang berhubungan dengan sifat fisikanya, misalnya spektrometri massa, spektrofotometri, dan kromatografi. Jenis-jenis spektrofotometri yang tercantum dalam Farmakope Indonesia, yaitu spektrofotometri inframerah, spektrofotometri ultraviolet dan cahaya tampak, spektrofotometri atom, spektrofotometri fluoresensi, spektrofotometri cahaya bias, spektrofotometri turbidimetri, serta spektrofotometri nefelometri; sedangkan jenis-jenis kromatografi, yaitu kromatografi kolom, kromatografi gas, kromatografi kertas, kromatografi lapisan tipis, kromatografi cair kinerja tinggi (high performance liquid chromatography, HPLC).
7. Biofarmasetika adalah ilmu yang mempelajari pengaruh formulasi terhadap aktivitas terapi dan produk obat.
8. Farmasi klinik meliputi kegiatan memonitor penggunaan obat, memonitor efek samping obat (MESO), dan kegiatan konseling/informasi obat bagi yang membutuhkannya.
9. Biologi farmasi adalah ilmu yang mempelajari tentang dasardasar kehidupan organisme; peranan biologi dalam bidang kesehatan, baik secara langsung maupun tidak langsung memberikan pengaruh kehidupan manusia; serta morfologi, anatomi, dan taksonomi tumbuhan dan hewan yang berhubungan dengan dunia kefarmasian.
10. Administrasi farmasi, manajemen farmasi, dan pemasaran adalah ilmu yang mempelajari tentang administrasi, manajemen, dan pemasaran yang berhubungan dengan kewirausahaan farmasi beserta aspek-aspek kewirausahaannya.
Peranan Apoteker
Pada Farmasi Komunitas
Orang yang dipandang banyak mengetahui tentang obat adalah apoteker. Hal ini disebabkan:
1. Apoteker memiliki tanggung jawab terhadap obat yang tertulis di dalam resep. Apoteker merupakan konsultan obat bagi dokter maupun pasien yang memerlukannya. Apoteker harus mampu menjelaskan tentang obat yang berguna bagi pasien karena dia mengetahui tentang:
(a) cara menggunakan dan meminum obat;
(b) efek samping yang timbul jika obat dipakai;
(c) stabilitas obat dalam berbagai kondisi;
(d) toksisitas dan dosis obat yang digunakan;
(e) rute penggunaan obat;
(f) eksistensinya sebagai seseorang yang ahli dalam obat.
2. Apoteker memiliki tanggung jawab yang penting terhadap penjualan obat bebas pada pasien.
Profesi farmasi merupakan profesi yang berhubungan dengan seni dan ilmu dalam hal penyediaan dan pengolahan bahan sumber alam serta bahan sintetis yang cocok dan menyenangkan untuk didistribusikan serta digunakan dalam pengobatan dan pencegahan suatu penyakit.
Definisi Farmasi
Farmasi adalah ilmu yang mempelajari cara membuat, mencampur, meracik, memformulasi, mengidentifikasi, mengombinasi, menganalisis, serta menstandarkan obat dan pengobatarrjuga sifat-sifat obat beserta pendistribusian dan penggunaannya secara aman. Farmasi dalam bahasa Yunani (Greek) disebut farmakon yang berarti medika atau obat.
Definisi Apoteker
Apoteker adalah seorang yang ahli dalam bidang farmasi seperti yang disebut pada definisi di atas.
Karir Farmasi
Karir farmasi meliputi:
1. farmasi komunitas;
2. farmasi rumah sakit;
3. pedagang besar farmasi (PBF);
4. farmasi industri;
5. pelayanan farmasi di pemerintahan;
6. pendidikan farmasi;
7. farmasi manajemen.
Kurikulum Pendidikan Farmasi
Kurikulum pendidikan farmasi didasari oleh ilmu-ilmu:
1. Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari sejarah; khasiat obat di segala segi termasuk sumber/asal-usulnya, sifat kimia, sifat fisika, kegiatan fisiologis/efeknya terhadap fungsi biokimia dan faal, cara kerja, absorpsi, nasib (distribusi, biotransformasi), ekskresinya dalam tubuh, serta efek toksiknya; dan penggunaannya dalam pengobatan. Cabang-cabang farmakologi, yaitu
(a) Farmakognosi adalah ilmu yang mempelajari tentang sumber bahan obat dari alam, terutama dari tumbuh-tumbuhan (bentuk makroskopis dan mikroskopis berbagai tumbuhan serta organisme lainnya yang dapat digunakan dalam pengobatan).
(b) Farmakodinamik adalah ilmu yang mempelajari kegiatan obat/cara kerja obat, efek obat terhadap fungsi berbagai organ serta pengaruh obat terhadap reaksi biokimia dan struktur organ. Singkatnya, pengaruh obat terhadap sel hidup atau terhadap organisme hidup, terutama reaksi fisiologis yang ditimbulkannya.
(c) Farmakokinetik adalah ilmu yang mempelajari absorpsi, distribusi, metabolisme (biotransformasi), dan ekskresi obat (ADME). Singkatnya, pengaruh tubuh terhadap obat.
(d) Farmakoterapi adalah ilmu yang mempelajari tentang penggunaan obat dalam pengobatan penyakit.
(e) Toksikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang zat-zat racun dengan khasiatnya serta cara-cara untuk mengenal/ mengidentifikasi dan melawan efeknya.
2. Kimia farmasi (organik dan anorganik) adalah ilmu yang mempelajari tentang analisis kuantitatif dan kualitatif senyawa-senyawa kimia, baik dari golongan organik (alifatik, aromatik, alisiklik, heterosiklik) maupun anorganik yang berhubungan dengan khasiat dan penggunaannya sebagai obat.
3. Farmasi/farmasetika adalah ilmu yang mempelajari tentang cara penyediaan obat—meliputi pengumpulan, pengenalan, pengawetan, dan pembakuan bahan obat-obatan; seni peracikan obat; serta pembuatan sediaan farmasi—menjadi bentuk tertentu hingga siap digunakan sebagai obat; serta perkembangan obat yang meliputi ilmu dan teknologi pembuatan obat dalam bentuk sediaan yang dapat digunakan dan diberikan kepada pasien.
4. Teknologi farmasi merupakan ilmu yang membahas tentang teknik dan prosedur pembuatan sediaan farmasi dalam skala industri farmasi termasuk prinsip kerja serta perawatan/pe-meliharaan alat-alat produksi dan penunjangnya sesuai ketentuan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).
5. Dispensa farmasi adalah ilmu dan seni meracik obat menjadi bentuk sediaan tertentu hingga siap digunakan sebagai obat.
6. Fisika farmasi adalah ilmu yang mempelajari tentang analisis kualitatif serta kuantitatif senyawa organik dan anorganik yang berhubungan dengan sifat fisikanya, misalnya spektrometri massa, spektrofotometri, dan kromatografi. Jenis-jenis spektrofotometri yang tercantum dalam Farmakope Indonesia, yaitu spektrofotometri inframerah, spektrofotometri ultraviolet dan cahaya tampak, spektrofotometri atom, spektrofotometri fluoresensi, spektrofotometri cahaya bias, spektrofotometri turbidimetri, serta spektrofotometri nefelometri; sedangkan jenis-jenis kromatografi, yaitu kromatografi kolom, kromatografi gas, kromatografi kertas, kromatografi lapisan tipis, kromatografi cair kinerja tinggi (high performance liquid chromatography, HPLC).
7. Biofarmasetika adalah ilmu yang mempelajari pengaruh formulasi terhadap aktivitas terapi dan produk obat.
8. Farmasi klinik meliputi kegiatan memonitor penggunaan obat, memonitor efek samping obat (MESO), dan kegiatan konseling/informasi obat bagi yang membutuhkannya.
9. Biologi farmasi adalah ilmu yang mempelajari tentang dasardasar kehidupan organisme; peranan biologi dalam bidang kesehatan, baik secara langsung maupun tidak langsung memberikan pengaruh kehidupan manusia; serta morfologi, anatomi, dan taksonomi tumbuhan dan hewan yang berhubungan dengan dunia kefarmasian.
10. Administrasi farmasi, manajemen farmasi, dan pemasaran adalah ilmu yang mempelajari tentang administrasi, manajemen, dan pemasaran yang berhubungan dengan kewirausahaan farmasi beserta aspek-aspek kewirausahaannya.
Peranan Apoteker
Pada Farmasi Komunitas
Orang yang dipandang banyak mengetahui tentang obat adalah apoteker. Hal ini disebabkan:
1. Apoteker memiliki tanggung jawab terhadap obat yang tertulis di dalam resep. Apoteker merupakan konsultan obat bagi dokter maupun pasien yang memerlukannya. Apoteker harus mampu menjelaskan tentang obat yang berguna bagi pasien karena dia mengetahui tentang:
(a) cara menggunakan dan meminum obat;
(b) efek samping yang timbul jika obat dipakai;
(c) stabilitas obat dalam berbagai kondisi;
(d) toksisitas dan dosis obat yang digunakan;
(e) rute penggunaan obat;
(f) eksistensinya sebagai seseorang yang ahli dalam obat.
2. Apoteker memiliki tanggung jawab yang penting terhadap penjualan obat bebas pada pasien.
Komposisi:
Tiap kapsul mengandung :
Omeprazole pellet setara dengan Omeprazole 20 mg
Farmakologi
Omeprazole merupakan antisekresi, turunan benzimidazole, yang bekerja menekan sekresi asam lambung dengan menghambat aktivitas enzim H/K ATPase (pompa proton) pada permukaan kelenjar sel pariental gastrik pada pH<4. Omeprazole yang berikatan dengan proton (H) secara cepat akan diubah menjadi sulfonamida, suatu penghambat proton yang aktif. penggunaan Omeprazole secara oral menghambat sekresi asam lambung basal dan stimulasi pentagastrik.
Indikasi :
Tiap kapsul mengandung :
Omeprazole pellet setara dengan Omeprazole 20 mg
Farmakologi
Omeprazole merupakan antisekresi, turunan benzimidazole, yang bekerja menekan sekresi asam lambung dengan menghambat aktivitas enzim H/K ATPase (pompa proton) pada permukaan kelenjar sel pariental gastrik pada pH<4. Omeprazole yang berikatan dengan proton (H) secara cepat akan diubah menjadi sulfonamida, suatu penghambat proton yang aktif. penggunaan Omeprazole secara oral menghambat sekresi asam lambung basal dan stimulasi pentagastrik.
Indikasi :
- Pengobatan jangka pendek pada tukak duodenal dan yang tidak responsif terhadap obat-obat antagonis reseptor H-2.
- Pengobatan jangka pendek tukak lambung.
- Pengobatan refluks esofagitis erif/ulceratif yang telah didiagnosa melalui endoskopi.
- Pengobatan jangka lama sindroma zollinger - ellison.
Kontra Indikasi
- Penderita yang hipersensitif terhadap Omeprazole.
Interaksi Obat
- Omeprazole dapat memperpanjang eliminasi obat-obat yang dimetabolisme melalui sitokrom P450 di dalam hati yaitu: Diazepam, Fenitoin dan Warfarin. Pemantauan penderita yang juga mendapatkan pengobatan fenitoin atau warfarin.
- Tidak ditemukan interaksi dengan Propanolol dan Teofilin.
- Omeprazole mengurangi absorpsi obat-obat yang absorpsinya dipengaruhi oleh pH lambung yaitu; Ketokonazole, ester, Ampisilin, garam besi.
Efek Samping
Omeprazole umumnya dapat ditoleransi dengan baik. pada dosis besar
dan penggunaan yang lama kemungkinan dapat menstimulasi pertumbuhan sel
ECL (Enterochromaffin-likecells). Pada penggunaan jangka panjang perlu
diperhatikan adanya pertumbuhan bakteri yang berlebihan di saluran
cerna.
Peringatan dan Perhatian
- Pada penggunaan jangka panjang Omeprazole perlu diwaspadai efek sustained hypochlorhydria dan hipergastrinemia.
- Untuk dosis lebih dari 80 mg per hari, dosis harus dibagi dua kali sehari.
- Omeprazole sebaiknya tidak diberikan selama masa kehamilan dan menyusui kecuali apabila penggunaannya dianggap penting.
Dosis
Dosis yang dianjurkan : 20 mg atau 40 mg sekali sehari ditelan utuh dengan air.
- Pada penderita dengan gejala tukak duodenal : pengobatan dan penyembuhan berlangsung dalam waktu 2 minggu. Bagi penderita yang belum sembuh dalam tahap pengobatan awal ini, biasanya memerlukan periode pengobatan 2 minggu.
- Pada penderita dengan gejala tukak lambung atau refluks esofagitis erosif/ulceratif: pengobatan dan penyembuhan memerlukan waktu 4 minggu bagi penderita yang belum sembuh dibutuhkan sekitar 4 minggu lagi.
- Pada penderita yang sukar disembuhkan dengan pengobatan lain diperlukan 40 mg sekali sehari dan biasanya kesembuhan dapat tercapai dalam waktu 4 minggu (bagi penderita tukak duodenal) atau 8 minggu (bagi penderita tukak lambung atu refluks esofagitis erosif/ulceratif).
- Pada penderita sindroma Zollinger Ellison : dosis awal 20 - 160 mg sekali sehari, dosis ini harus disesuaikan untuk masing-masing penderita dan pengobatan sebaiknya hanya diberikan selama diindikasikan secara klinis. Untuk dosis lebih dari 80 mg per hari dosis harus dibagi dua kali sehari. Omeprazole kapsul hendaknya diminum sebelum makan.
- Kapsul ini hendaknya jangan dibuka, dikunyah atau dihancurkan tetapi harus ditelan seluruhnya.
- Pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan hati; tidak diperlukan dosis khusus.
- Pasien usia lanjut; tidak diperlukan penyesuaian dosis.
- Penggunaan pada anak-anak belum ada pengalaman.
Komposisi
Tiap kapsul mengandung piroksikam 10 mg.
Tiap kapsul mengandung piroksikam 20 mg.
Cara Kerja Obat
Tiap kapsul mengandung piroksikam 10 mg.
Tiap kapsul mengandung piroksikam 20 mg.
Cara Kerja Obat
Piroksikam adalah anti inflamasi non steroid yang mempunyai aktifitas anti inflamasi , analgesik dan antipiretik.
aktifitas
kerja piroksikam belum sepenuhnya diketahui, diperkirakan melalui
interaksi beberapa tahap respon imun dan inflamasi, antara lain :
penghambatan enzim siklo-oksigenase pada biosintesa prostaglandin,
penghambatan agregasi netrofil dalam pembuluh darah, penghambatan
migrasi polimorfonuklear (PMR) dan monosit ke daerah inflamasi.
Pada
pemberian oral, piroksikam diabsorbsi dengan baik, berikatan dengan
protein plasma sebanyak 99%. Konsentrasi puncak dalam plasma tercapai 3
- 5 jam setelah pemberian dan waktu paruh lebih kurang 50 jam.
Metabolisme terjadi dalam hati dan diekskresi terutama melalui urin, 5% diantaranya dalam bentuk utuh dalam urin dan feses.
Indikasi
Terapi simptomatik rematoid artritis, osteoartritis, ankilosing spondilitis, gangguan muskuloskeletal akut dan gout akut.
Dosis
Dewasa :
Rematoid
artritis, osteoartritis dan ankilosing spondlilitis, dosis awal 20 mg
dalam dosis tunggal. Lama pemakaian cukup 3 hari, karena pemakaian
lebih dari 3 hari tidak akan memberikan kemanfaatan dan mungkin ada
efek samping yang meningkat.
Gout akut, 40 mg sehari dalam dosis tunggal atau terbagi selama 4 - 6 hari.
Gangguan
muskuloskeletal akut, 40 mg sehari selama 2 hari dosis tunggal atau
terbagi, selanjutnya 20 mg sehari selama 7 - 14 hari.
Dosis untuk anak belum diketahui.
Peringatan dan Perhatian
Tidak dianjurkan pemberian pada wanita hamil dan menyusui.
Hati-hati
pemberian pada penderita dengan gangguan pencernaan, jantung,
hipertensi dan keadaan prediposisi retensi air, ginjal dan hati.
Keamanan penggunaan untuk anak-anak belum diketahui dengan pasti.
Piroksikam
berikatan dengan protein plasma dan menggantikan kedudukan ikatan
albumin dengan obat lain, oleh karena itu penderita yang menerima
antikoagulan oral, sulfonil urea atau hidantoin harus dimonitor secara
teliti.
Efek Samping
Keluhan GI, misalnya epigastrik distres, nausea, gangguan abdominal atau nyeri, konstipasi, diare dan flatulen.
Kadang-kadang
terjadi edema, pusing, sakit kepala, ruam kulit, pruritus, somnolen
(mengantuk disertai turunnya kesadaran), penurunan hemoglobin dan
hematokrit.
Kontraindikasi
Penderita asma yang mempunyai riwayat tukak lambung, perforasi atau perdarahan lambung.
Penderita yang hipersensitif terhadap obat ini.
Terhadap
penderita yang mengalami bronkospasme, polip hidung dan angiodema,
apabila diberikan aspirin atau anti inflamasi non steroid lain.
Interaksi Obat
Pemberikan
piroksikam dengan antikoagulan oral, sulfonil urea atau hidantoin
harus hati-hati dan dimonitor. Aspirin dan piroksikam tidak boleh
diberikan secara bersama-sama. Pemberian bersama-sama litium dan
piroksikam meningkatkan kadar litium dalam darah.
Komposisi
Tiap tablet mengandung:
Salbutamol 1 mg
Theophylline 130 mg
Farmakologi
Salbutamol merupakan suatu senyawa selektif merangsang reseptor β-2 adrenergik pada otot bronkus.
Theophylline
merupakan turunan methylxanthine yang mempunyai efek antara lain
merangsang susunan saraf pusat dan melemaskan otot polos terutama
bronkus.
Indikasi
Sebagai bronkodilator pada penderita asma dan bronkitis kronis.
Kontraindikasi
Hipertiroidisme.
Tirotoksiklasi.
Penderita tukak lambung.
Penderita yang hipersensitif terhadap salah satu komponen obat.
Dosis:
Dewasa : 3 kali sehari, 1 tablet.
Anak – anak 6 – 12 tahun : 3 kali sehari, ½ tablet
Peringatan dan Perhatian
Hati – hati penggunaan pada penderita dengan hipertiroidisme, penyakit jantung, dan hipertensi berat.
Hati
– hati penggunaan pada penderita penyakit hati, epilepsi dan laktasi,
wanita hamil, anak – anak dibawah 6 tahun, penderita usia diatas 55
tahun terutama pada pria dan pada penderita penyakit paru – paru kronik.
Jangan diberikan bersama – sama obat dari golongan Beta-blocker.
Hati – hati pemberian pada hipoksemia.
Dapat terjadi retensi urin pada penderita hipertropfi prostat.
Dapat mengiritasi saluran gastrointestinal.
Efek Samping
Pada dosis yang dianjutkan tidak ditemukan efek samping yang serius.
Pada dosis besar dapat menyebabkan tremor halus pada otot skelet, palpitasi, takikardia, sakit kepala.
Gejala yang mungkin timbul yaitu gangguan pada lambung seperti rasa mual, muntah.
Pada anak – anak bisa terjadi : hematemesis, stimulasi SSP-diaforesis dan demam.
Reaksi hipersensitivitas : angioedema, urtikaria, bronkospasm, hipotensi, dan kolaps pernah dilaporkan tetapi jarang.
Hipokalemia.
Interaksi Obat
Theophylline
bersifat antagonis terhadap aktivitas urikosurik dari turunan pirazolon
terhadap probenesid dan terhadap sulfinpirazon.
Harus Dengan Resep Dokter
Manfaat Omega-3 Untuk Kesehatan
Omega-3 mempunyai peran yang penting dan sangat dibutuhkan pada saat balita sampai usia lanjut. Bahkan seorang ibu hamil sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang kaya dengan omega-3 untuk perkembangan otak janin yang sedang dikandungnya.
Pada masa janin sampai balita, omega-3 berfungsi untuk proses pertumbuhan dan perkembangan otak, sehingga asupan omega-3 mempunyai peran yang sangat penting bagi kecerdasan anak pada masa selanjutnya.
Omega-3 merupakan asam lemak yang terbentuk dari 3 komponen utama:
•ALA (Alpha) Linolenic Acid, berfungsi untuk meningkatkan kesehatan tubuh dengan meningkatkan pembentukan membran sel didalam tubuh.
•EPA (Eicosapentaenoic Acid), berfungsi menjaga dari serangan jantung, meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL), menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), menurunkan kadar trigliserida darah serta menstabilkan tekanan darah.
•DHA (Docosahexaenoic Acid), berfungsi meningkatkan kerja saraf , kecerdasan otak dan daya ingat serta menghambat kepikunan.
Beragam manfaat omega-3 untuk kesehatan diantaranya, mengkonsumsi omega-3 akan meningkatkan kandungan oksigen di dalam darah sehingga metabolisme tubuh menjadi lebih optimal dengan demikian akan meningkatkan energi dan stamina tubuh. Meningkatnya proses metabolisme tubuh maka dapat meningkatkan pembakaran kalori serta menekan nafsu makan sehingga omega-3 dapat membantu proses penurunan berat badan pada kasus obesitas.
Omega 3 juga mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan imunitas tubuh dan menghambat terjadinya kanker. Selain itu, omega 3 dapat menurunkan resiko penyakit jantung koroner hingga 50%, menurunkan kadar tligliserida darah, menekan kolesterol jahat (LDL) serta meningkatkan kolesterol baik (HDL), sehingga mengurangi terjadinya resiko hipertensi dan aterosklerosis/ penyempitan pembuluh darah yang menjadi pemicu timbulnya penyakit jantung koroner dan serangan stroke.
Omega-3 merupakan komponen yang sangat vital untuk perkembangan sistem saraf otak, mengurangi gejala pusing, saraf tegang dan menurunkan resiko kerusakan pada organ saraf otak. Meningkatkan aktivita saraf otak serta respon tubuh, meningkatkan daya ingat, kecerdasan dan menghambat kepikunan Selain itu juga dapat mengatasi masalah depresi khususnya dalam membantu menangani penyakit alzheimer.
Kandungan omega-3 banyak terdapat pada bahan pangan hewani dan nabati laut seperti ikan lemuru, tuna, tongkol, sidat, terubuk, tengiri, kembung, layang, bawal, seren, slengseng, cakalang, kerang, cod, rumput laut, ganggang laut dan sebagainya. Berdasarkan data dari Lembaga Gizi Departemen Kesehatan RI, kandungan omega-3 dalam bahan pangan tersebut rata-rata mencapai 10,9 gram / 100 gram. Sedangkan bahan pangan lainnya yang kaya dengan kandungan omega-3 antara lain minyak nabati serta sayuran hijau.
Omega-3 mempunyai peran yang penting dan sangat dibutuhkan pada saat balita sampai usia lanjut. Bahkan seorang ibu hamil sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang kaya dengan omega-3 untuk perkembangan otak janin yang sedang dikandungnya.
Pada masa janin sampai balita, omega-3 berfungsi untuk proses pertumbuhan dan perkembangan otak, sehingga asupan omega-3 mempunyai peran yang sangat penting bagi kecerdasan anak pada masa selanjutnya.
Omega-3 merupakan asam lemak yang terbentuk dari 3 komponen utama:
•ALA (Alpha) Linolenic Acid, berfungsi untuk meningkatkan kesehatan tubuh dengan meningkatkan pembentukan membran sel didalam tubuh.
•EPA (Eicosapentaenoic Acid), berfungsi menjaga dari serangan jantung, meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL), menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL), menurunkan kadar trigliserida darah serta menstabilkan tekanan darah.
•DHA (Docosahexaenoic Acid), berfungsi meningkatkan kerja saraf , kecerdasan otak dan daya ingat serta menghambat kepikunan.
Beragam manfaat omega-3 untuk kesehatan diantaranya, mengkonsumsi omega-3 akan meningkatkan kandungan oksigen di dalam darah sehingga metabolisme tubuh menjadi lebih optimal dengan demikian akan meningkatkan energi dan stamina tubuh. Meningkatnya proses metabolisme tubuh maka dapat meningkatkan pembakaran kalori serta menekan nafsu makan sehingga omega-3 dapat membantu proses penurunan berat badan pada kasus obesitas.
Omega 3 juga mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan imunitas tubuh dan menghambat terjadinya kanker. Selain itu, omega 3 dapat menurunkan resiko penyakit jantung koroner hingga 50%, menurunkan kadar tligliserida darah, menekan kolesterol jahat (LDL) serta meningkatkan kolesterol baik (HDL), sehingga mengurangi terjadinya resiko hipertensi dan aterosklerosis/ penyempitan pembuluh darah yang menjadi pemicu timbulnya penyakit jantung koroner dan serangan stroke.
Omega-3 merupakan komponen yang sangat vital untuk perkembangan sistem saraf otak, mengurangi gejala pusing, saraf tegang dan menurunkan resiko kerusakan pada organ saraf otak. Meningkatkan aktivita saraf otak serta respon tubuh, meningkatkan daya ingat, kecerdasan dan menghambat kepikunan Selain itu juga dapat mengatasi masalah depresi khususnya dalam membantu menangani penyakit alzheimer.
Kandungan omega-3 banyak terdapat pada bahan pangan hewani dan nabati laut seperti ikan lemuru, tuna, tongkol, sidat, terubuk, tengiri, kembung, layang, bawal, seren, slengseng, cakalang, kerang, cod, rumput laut, ganggang laut dan sebagainya. Berdasarkan data dari Lembaga Gizi Departemen Kesehatan RI, kandungan omega-3 dalam bahan pangan tersebut rata-rata mencapai 10,9 gram / 100 gram. Sedangkan bahan pangan lainnya yang kaya dengan kandungan omega-3 antara lain minyak nabati serta sayuran hijau.
Defenisi
Perdarahan
dari hidung. Sering ditemukan sehari-hari, hampir sebagian besar dapat
berhenti sendiri. Harus diingat epitaksis bukan merupakan suatu
penyakit tetapi merupakan gejala dari suatu kelainan.
Gejala dan Tanda
Perdarahan dari hidung, gejala yang lain sesuai dengan etiologi yang bersangkutan. Epitaksis berat, walaupun jarang merupakan kegawatdaruratan yang dapat mengancam keselamatan jiwa pasien, bahkan dapat berakibat fatal jika tidak cepat ditolong. Sumber perdarahan dapat berasal dari depan hidung maupun belakang hidung. Epitaksis anterior (depan) dapat berasal dari pleksus kiesselbach atau dari a. etmoid anterior. Pleksus kieselbach ini sering menjadi sumber epitaksis terutama pada anak-anak dan biasanya dapat sembuh sendiri. Epitaksis posterior (belakang) dapat berasal dari a. sfenopalatina dan a etmoid posterior. Perdarahan biasanya hebat dan jarang berhenti sendiri. Sering ditemukan pada pasien dengan hipertensi, arteriosklerosis atau pasien dengan penyakit jantung. Beberapa pemeriksaan yang diperlukan adalah Pemeriksaan darah Lengkap dan Fungsi Hemostasis
Perdarahan dari hidung, gejala yang lain sesuai dengan etiologi yang bersangkutan. Epitaksis berat, walaupun jarang merupakan kegawatdaruratan yang dapat mengancam keselamatan jiwa pasien, bahkan dapat berakibat fatal jika tidak cepat ditolong. Sumber perdarahan dapat berasal dari depan hidung maupun belakang hidung. Epitaksis anterior (depan) dapat berasal dari pleksus kiesselbach atau dari a. etmoid anterior. Pleksus kieselbach ini sering menjadi sumber epitaksis terutama pada anak-anak dan biasanya dapat sembuh sendiri. Epitaksis posterior (belakang) dapat berasal dari a. sfenopalatina dan a etmoid posterior. Perdarahan biasanya hebat dan jarang berhenti sendiri. Sering ditemukan pada pasien dengan hipertensi, arteriosklerosis atau pasien dengan penyakit jantung. Beberapa pemeriksaan yang diperlukan adalah Pemeriksaan darah Lengkap dan Fungsi Hemostasis
Penatalaksanaan
Tiga prinsip utama dalam menanggulangi epitaksis adalah
Tiga prinsip utama dalam menanggulangi epitaksis adalah
- Menghentikan perdarahan
- Mencegah komplikasi yang timbul akibat perdarahan seperti syok atau infeksi
- Mencegah berulangnya epitaksis
Jika
pasien dalam keadaan gawat seperti syok atau anemia lebih baik
diperbaiki dulu keadaan umum pasien baru menanggulangi perdarahan dari
hidung itu sendiri.
Menghentikan perdarahan
Menghentikan perdarahan secara aktif dengan menggunakan kaustik atau tampon jauh lebih efektif daripada dengan pemberian obat-obat hemostatik dan menunggu darah berhenti dengan sendirinya. Jika pasien datang dengan perdarahan maka pasien sebaiknay diperiksa dalam keadaan duduk, jika terlalu lemah pasien dibaringkan dengan meletakan bantal di belakang punggung pasien. Sumber perdarahan dicari dengna bantuan alat penghisap untuk membersihkan hidung dari bekuan darah , kemudian dengan menggunakan tampon kapas yang dibasahi dengan adrenalin 1/ 10000 atau lidokain 2 % dimasukan ke dalam rongga hidung untuk menghentikan perdarahan atau mengurangi nyeri, dapat dibiarkan selama 3 -5 menit
Menghentikan perdarahan secara aktif dengan menggunakan kaustik atau tampon jauh lebih efektif daripada dengan pemberian obat-obat hemostatik dan menunggu darah berhenti dengan sendirinya. Jika pasien datang dengan perdarahan maka pasien sebaiknay diperiksa dalam keadaan duduk, jika terlalu lemah pasien dibaringkan dengan meletakan bantal di belakang punggung pasien. Sumber perdarahan dicari dengna bantuan alat penghisap untuk membersihkan hidung dari bekuan darah , kemudian dengan menggunakan tampon kapas yang dibasahi dengan adrenalin 1/ 10000 atau lidokain 2 % dimasukan ke dalam rongga hidung untuk menghentikan perdarahan atau mengurangi nyeri, dapat dibiarkan selama 3 -5 menit
Perdarahan Anterior
Dapat
menggunakan alat kaustik nitras argenti 20-30% atau asam triklorasetat
10% atau dengan elektrokauter. Bila perdarahan masih berlangsung maka
dapat digunakan tampon anterior (kapas dibentuk dan dibasahi dengan
adrenalin +Vaseline) tampon ini dapat digunakan sampai 1-2 hari.
Perdarahan Posterior
Perdarahan
biasanya lebih hebat dan lebih sukar dicari, dapat dilihat dengan
menggunakan pemeriksaan rhinoskopi posterior. Untuk mengurangi
perdarahan dapat digunakan tampon Beelloqk Mencegah komplikasi, sebagai
akibat dari perdarahan yang berlebihan, dapat terjadi syok atau
anemia, turunya tekanan darah yang mendadak dapat menimbulkan infark
serebri, insufisiensi koroner, atau infark miokard, sehingga dapat
menyebabkan kematian. Dalam hal ini harus segera diberi pemasangan
infus untuk membantu cairan masuk lebih cepat. Pemberian antibiotika
juga dapat membantu mencegah timbulnya sinusitis, otitis media akibat
pemasangan tampon.
Etiologi
Seringkali epitaksis timbul spontan tanpa dapat ditelusuri penyebabnya, tetapi terkadang epitaksis ditimbulkan oleh trauma. Berbagai penyebab epitaksis dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu lokal dan sistemik. Penyebab lokal yang tersering adalah Trauma, infeksi, neoplasma dan kelainan kongenital. Penyebab lainnya adalah kelainan sitemik, seperti penyakit jantung, kelainan darah, infeksi, perubahan tekanan atmosfer dan gangguan endokrin.
Seringkali epitaksis timbul spontan tanpa dapat ditelusuri penyebabnya, tetapi terkadang epitaksis ditimbulkan oleh trauma. Berbagai penyebab epitaksis dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu lokal dan sistemik. Penyebab lokal yang tersering adalah Trauma, infeksi, neoplasma dan kelainan kongenital. Penyebab lainnya adalah kelainan sitemik, seperti penyakit jantung, kelainan darah, infeksi, perubahan tekanan atmosfer dan gangguan endokrin.
- Trauma
Perdarahan hidung dapat terjadi setelah trauma ringan, misalnya mengeluarkan ingus secara tiba-tiba dan kuat, mengorek hidung, dan trauma yang hebat seperti terpukul, jatuh atau kecelakaan. Selain itu juga dapat disebabkan oleh iritasi gas yang merangsang, benda asing di hidung dan trauma pada pembedahan.
- Infeksi
Infeksi hidung dan sinus paranasal seperti rhinitis atau sinusitis juga dapat menyebabkan perdarahan hidung.
- Neoplasma
Hemangioma dan karsinoma adalah yang paling sering menimbulkan gejala epitaksis.
- Kongenital
Penyakit turunan yang dapat menyebabkan epitaksis adalah telengiaktasis hemoragik herediter
- Penyakit kardiovaskular
Hipertensi dan kelainan pada pembuluh darah di hidung seperti arteriosklerosis, sirosis, sifilis dan penyakit gula dapat menyebabkan terjadinya epitaksis karena pecahnya pembuluh darah.
- Kelainan Darah
Trombositopenia, hemophilia, dan leukemia
- Infeksi sistemik
Demam berdarah, Demam tifoid, influenza dan sakit morbili
- Perubahan tekanan atmosfer
Caisson disease (pada penyelam)
Manfaat dan Akibat Kekurangan Vitamin E yang Wajib Diketahui
Vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh sangat beragam macamnya dan salah satunya adalah vitamin E. Vitamin E adalah golongan vitamin yang larut dalam lemak. Artinya, vitamin ini terdapat dalam bagian makanan yang berminyak, dan dalam tubuh hanya dapat dicerna oleh empedu, di hati, karena tidak larut dalam air. Vitamin E sangat di butuhkan oleh tubuh kita.
Beberapa manfaat Vitamin E adalah
■Dapat mencegah keguguran pada wanita.
■Dapat mengurangi rasa panas di dalam tubuh dan mengurangi depresi pada wanita menopause.
■Sangat penting untuk memaksimalkan fungsi2 otot.
■Mencegah peroxidation pigmentasi akibat pembentukan asam lemak tak jenuh tinggi.
■Mencegah nekrosis hepatik yang disebabkan oleh kekurangan belerang yang mengandung asam amino dan selenium.
■Vitamin E membantu melawan radikal bebas, yang bermanfaat bagi kulit dan membantu mencegah pembentukan kerutan dengan mencegah kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh sinar ultraviolet.
■merupakan pelindung penyakit jantung dan diabetes.
■mencegah kerusakan jaringan dalam kasus iskemia dan cedera, mengurangi gejala kaki kram dan rheumatoid arthritis, dan memiliki efek antikoagulan.
■vitamin E berguna dalam membatasi kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh merokok, dan kerusakan jaringan dari radikal bebas yang dipercepat dengan pecandu alkohol.
■Melindungi tubuh dari berbahaya tumor
■Vitamin E mengurangi penggumpalan darah di dalam pembuluh darah.
Manfaat lain vitamin E
Selain dapat meningkatkan daya tahan tubuh, membantu mengatasi stres, meningkatkan fertilitas, meminimalkan risiko kanker dan penyakit jantung koroner, vitamin E memiliki peran sangat penting bagi kesehatan kulit. Vitamin E menjaga, meningkatkan elastisitas dan kelembapan kulit, mencegah proses penuaan dini, melindungi kulit dari kerusakan akibat radiasi sinar ultraviolet, serta mempercepat proses penyembuhan luka.
Sumber vitamin E
Vitamin E banyak tersedia dalam minyak yang dihasilkan dari biji-bijian, seperti; minyak kacang, minyak kulit gandum, minyak jagung dan minyak biji bunga matahari. Selain itu, vitamin E juga terdapat pada sayuran hijau, sereal, hati, kuning telur, lemak susu, kacang-kacangan dan mentega. Hal yang penting diingat tentang vitamin E, adalah mudah rusak oleh panas yang tinggi (proses memasak) dan oksidasi (terpapar oksigen). Itu sebabnya, sumber vitamin E terbaik adalah makanan segar, mentah, atau makanan yang belum diproses.
Gejala kekurangan
Ketika kadar vitamin E dalam darah sangat rendah, sel darah merah rusak dan terbelah. Proses pembelahan sel darah merah ini disebut hemolisis eritrodit. Kondisi ini menyebabkan gangguan pada sistem syaraf dan otot. Gejala yang dirasakan adalah kesulitan berjalan dan nyeri yang menetap pada otot betis. Vitamin E tingkat rendah dalam darah dapat meningkatkan risiko kanker tertentu paru-paru, payudara dan saluran pencernaan.
Vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh sangat beragam macamnya dan salah satunya adalah vitamin E. Vitamin E adalah golongan vitamin yang larut dalam lemak. Artinya, vitamin ini terdapat dalam bagian makanan yang berminyak, dan dalam tubuh hanya dapat dicerna oleh empedu, di hati, karena tidak larut dalam air. Vitamin E sangat di butuhkan oleh tubuh kita.
Beberapa manfaat Vitamin E adalah
■Dapat mencegah keguguran pada wanita.
■Dapat mengurangi rasa panas di dalam tubuh dan mengurangi depresi pada wanita menopause.
■Sangat penting untuk memaksimalkan fungsi2 otot.
■Mencegah peroxidation pigmentasi akibat pembentukan asam lemak tak jenuh tinggi.
■Mencegah nekrosis hepatik yang disebabkan oleh kekurangan belerang yang mengandung asam amino dan selenium.
■Vitamin E membantu melawan radikal bebas, yang bermanfaat bagi kulit dan membantu mencegah pembentukan kerutan dengan mencegah kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh sinar ultraviolet.
■merupakan pelindung penyakit jantung dan diabetes.
■mencegah kerusakan jaringan dalam kasus iskemia dan cedera, mengurangi gejala kaki kram dan rheumatoid arthritis, dan memiliki efek antikoagulan.
■vitamin E berguna dalam membatasi kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh merokok, dan kerusakan jaringan dari radikal bebas yang dipercepat dengan pecandu alkohol.
■Melindungi tubuh dari berbahaya tumor
■Vitamin E mengurangi penggumpalan darah di dalam pembuluh darah.
Manfaat lain vitamin E
Selain dapat meningkatkan daya tahan tubuh, membantu mengatasi stres, meningkatkan fertilitas, meminimalkan risiko kanker dan penyakit jantung koroner, vitamin E memiliki peran sangat penting bagi kesehatan kulit. Vitamin E menjaga, meningkatkan elastisitas dan kelembapan kulit, mencegah proses penuaan dini, melindungi kulit dari kerusakan akibat radiasi sinar ultraviolet, serta mempercepat proses penyembuhan luka.
Sumber vitamin E
Vitamin E banyak tersedia dalam minyak yang dihasilkan dari biji-bijian, seperti; minyak kacang, minyak kulit gandum, minyak jagung dan minyak biji bunga matahari. Selain itu, vitamin E juga terdapat pada sayuran hijau, sereal, hati, kuning telur, lemak susu, kacang-kacangan dan mentega. Hal yang penting diingat tentang vitamin E, adalah mudah rusak oleh panas yang tinggi (proses memasak) dan oksidasi (terpapar oksigen). Itu sebabnya, sumber vitamin E terbaik adalah makanan segar, mentah, atau makanan yang belum diproses.
Gejala kekurangan
Ketika kadar vitamin E dalam darah sangat rendah, sel darah merah rusak dan terbelah. Proses pembelahan sel darah merah ini disebut hemolisis eritrodit. Kondisi ini menyebabkan gangguan pada sistem syaraf dan otot. Gejala yang dirasakan adalah kesulitan berjalan dan nyeri yang menetap pada otot betis. Vitamin E tingkat rendah dalam darah dapat meningkatkan risiko kanker tertentu paru-paru, payudara dan saluran pencernaan.
Parotitis atau gondongan adalah penyakit infeksi virus akut yang mengenai kelenjar ludah (khususnya parotis).
Penyebab
Virus Mumps
Faktor Risiko
Daya
tahan tubuh yang lemah. Penyakit ini banyak menyerang anak usia
sekolah dasar (antara 5-9 tahun). Penderita dapat menularkan
penyakitnya sejak ± 7 hari sebelum timbulnya gejala penyakit sampai ± 9
hari sesudahnya. Penularan dapat terjadi melalui:
Percikan ludah (droplet infection)
Alat-alat makan dan minum yang dipakai bersama
Patofisiologi
Masa
inkubasi penyakit ini berkisar antara 2-3 minggu dan setelah itu
muncul berbagai macam gejala klinis. Manifestasi klinis yang khas
adalah demam disertai dengan pembengkakan dan rasa nyeri pada kelenjar
ludah (salivatorius), khususnya kelenjar parotis. Kelenjar ludah lain
pun bisa terkena walaupun lebih jarang. Lokasi yang terkena bisa satu
sisi (unilateral) atau dua sisi (bilateral).
Gejala dan Tanda
Demam
tidak terlalu tinggi, tidak nafsu makan (anoreksia) , mual (nausea) ,
muntah (vomitus) , nyeri pada otot , sakit pada daerah telinga yang
bertambah berat saat mengunyah makanan , pembengkakan disertai rasa
nyeri pada daerah kelenjar parotis (pada rahang kiri dan kanan, lebih
kurang di depan telinga).
Komplikasi
Meningoensefalitis
Mielitis transversa
Orkitis
Miokarditis
Nefritis
Pankreatitis
Pencegahan
Hindari kontak dengan penderita
Tingkatkan daya tahan tubuh
Imunisasi (biasanya dalam bentuk imunisasi MMR)
Penatalaksanaan
Umum
Isolasi untuk mencegah penularan
Diet bergizi tinggi (tinggi kalori dan protein)
Bila demam tinggi, kompres dengan air hangat
Peralatan makan dan minum harus dipisah untuk mencegah penularan
Farmakoterapi
Sampai saat ini belum ada obat yang spesifik untuk mengobati gondongan. Obat-obatan yang dipergunakan biasanya hanya untuk terapi simtomatik. Obat-obat tersebut antara lain: Antipiretik (Parasetamol atau ibuprofen)
Sampai saat ini belum ada obat yang spesifik untuk mengobati gondongan. Obat-obatan yang dipergunakan biasanya hanya untuk terapi simtomatik. Obat-obat tersebut antara lain: Antipiretik (Parasetamol atau ibuprofen)
DEFINISI
Uji tuberkulin
(tuberculin skin test/TST) merupakan alat diagnostik yang sampai saat
ini mempunyai sensitivitas dan spesifisitas cukup tinggi untuk
mendiagnosis adanya infeksi tuberkulosis. Pertama kali Robert Koch
membuat filtrat dari kultur Mycobacterium tuberculosis dengan tujuan
sebagai terapi. Pada penerapannya, tenyata pemberian tuberkulin yang
bertujuan menyembuhkan menimbulkan reaksi sistemik seperti demam, nyeri
otot, mual dan muntah sedangkan mereka yang tidak sakit tidak
menunjukkan reaksi tersebut. Akhirnya pada perkembangannya tuberkulin
digunakan sebagai alat diagnostik dengan mengaplikasikannya secara lokal
untuk mencegah reaksi sistemik.
Test mantoux adalah suatu
cara yang digunakan untuk mendiagnosis TBC. Tes mantoux itu dilakukan
dengan menyuntikan suatu protein yang berasal dari kuman TBC sebanyak
0,1ml dengan jarum kecil di bawah lapisan atas kulit lengan bawah kiri.
TUJUAN
Tujuan dari tes mantoux ini adalah sebagai salah satu cara untuk mendiagnosis infeksi TBC. Kenapa
salah satu? Karena ternyata tidak mudah untuk mendiagnosis TBC
sehingga perlu banyak faktor untuk mengetahui pasti bahwa seseorang
memang terinfeksi TBC dan harus menjalani pengobatan. Hasil tes Mantoux
saja tidak bisa digunakan untuk menegakkan diagnosis karena kadang
hasil tes ini memberikan hasil negatif palsu atau positif palsu. Hasil
pemeriksaan tes mantoux ini harus didukung dengan keluhan, pemeriksaan
fisik, serta pemeriksaan laboratorium yang ada.
LOKASI DAN CARA PENYUNTIKAN TEST MANTOUX
Lokasi
penyuntikan tes mantoux umumnya adalah pertengahan bagian atas, lengan
bawah kiri bagian depan. Penyuntikan dilakukan intrakutan (ke dalam
kulit).
PRINSIP DASAR
Setelah
seseorang terinfeksi kuman mycobacteria, sel limfosit T akan
berproliferasi dan menjadi tersensitisasi. Sel T yang tersensitisasi
masuk ke dalam aliran darah dan bersirkulasi selama berbulan-bulan atau
bertahun-tahun. Proses sensitisasi ini terjadi
pada kelenjar getah bening regional dan memerlukan waktu 2-12 minggu
setelah infeksi. Sekali terinfeksi, maka sensitisasi terhadap tuberkulin
akan menetap. Injeksi tuberkulin pada kulit akan menstimulasi sel-sel
limfosit dan terjadi aktivasi rentetan kejadian yang termasuk dalam
respon hipersensitivitas tipe lambat (delayed-type
hypersensitivity/DTH). Respons ini dikatakan lambat oleh karena reaksi
memerlukan waktu berjam-jam. Reaktivitas kulit mencakup vasodilatasi,
edema, infiltrasi sel-sel limfosit, basofil, monosit dan netrofil ke
lokasi suntikan. Antigen-spesific limfosit T akan berproliferasi dan
melepaskan limfokin, yang akan mengundang akumulasi sel-sel alin ke
lokasi suntikan. Terjadilah indurasi yang mencerminkan aktivitas DTH.
Pada pasien yang sudah pernah terinfeksi, DTH muncul setelah 5-6 jam dan
kebanyakan mencapai indurasi maksimal 48-72 jam.
PROSES PENYUNTIKAN TEST MANTOUX
I. TES BAYI BARU LAHIR
Bila
saat mengandung si ibu menderita TBC bisa saja bayi akan terkena TBC
begitu dilahirkan. Ini disebut dengan TBC kongenital dan bayi harus
segera dites Mantoux pada usia sekitar 1 bulan. Usahakan jangan di bawah
1 bulan karena dapat memberi reaksi negatif meski boleh jadi si bayi
tersebut menderita TBC. Itu karena sistem imun bayi usia ini masih belum
baik. Kendati kasusnya sangat jarang ditemui, setidaknya orangtua
dapat segera mengatasinya bila bayinya memang positif TBC.
II. TES PADA ANAK
Tes
Mantoux dilakukan dengan cara menyuntikkan protein dari kuman
Mycobacterium tuberculosis pada lengan bawah anak. Agar hasilnya akurat,
penyuntikannya harus benar-benar teliti. Bahan yang dimasukkan harus
dengan dosis tepat dan masuk sepenuhnya ke dalam kulit, bukan di bawah
kulit. Kemudian, reaksi yang dihasilkan harus dibaca tepat waktu.
Untuk
memastikan anak terinfeksi kuman TBC atau tidak, akan dilihat
indurasinya setelah 48-72 jam. Indurasi ini ditandai dengan bentuk
kemerahan dan benjolan yang muncul di area sekitar suntikan. Bila nilai
indurasinya 0-4 mm, maka dinyatakan negatif. Bila 5-9 mm dinilai
meragukan, sedangkan di atas 10 mm dinyatakan positif.
Setelah
hasil Mantoux dinyatakan positif, anak sebaiknya diikutkan pada
serangkaian pemeriksaan lainnya. Salah satunya adalah rontgen yang
bertujuan mendeteksi TBC lebih detail lewat kondisi paru yang tergambar
dalam foto rontgen dan dan tes darah. Tes mantoux dilakukan lebih dulu
karena hasil rontgen tidak dapat diandalkan untuk menentukan adanya
infeksi kuman TB. Bercak putih yang mungkin terlihat pada hasil foto
bisa memiliki banyak penyebab. Anak yang sedang menderita batuk pilek
pun kemungkinan memiliki bercak putih di paru. Jadi, tes Mantoux sangat
perlu, tak cukup hanya rontgen paru.
Untuk mendapatkan diagnosis tepat, tes Mantoux dilakukan jika anak menujukkan gejala-gejala berikut:
a. MMBB (Masalah Makan dan Berat Badan)
Bila
anak sulit makan dan memiliki berat badan yang kurang dari rata-rata
anak seusianya, orangtua patut waspada. Atau, ada peningkatan berat
badan tapi tak sesuai atau masih di bawah jumlah yang semestinya (tidak
sesuai dengan yang tertera pada KMS/Kartu Menuju Sehat).
b. Mudah sakit
Anak
sakit batuk pilek wajar saja. Bedanya, anak yang terinfeksi TB akan
lebih mudah tertulari penyakit. Jika orang di lingkungan sekitarnya
batuk pilek, anak mudah tertulari atau sebulan sekali mesti sakit.
Kondisi ini patut mendapat perhatian.
c. Lemah, letih, lesu dan tidak bersemangat dalam melakukan aktivitas
Anak-anak
dengan TB, umumnya terlihat berbeda dari anak kebanyakan yang sehat
dalam beraktivitas. Ia tampak lemah, lesu dan tidak bersemangat.
d. Reaksi cepat BCG
Pada
lokasi suntik vaksin BCG akan timbul tanda menyerupai bisul. Jika
reaksi ini muncul lebih cepat, misalnya seminggu setelah pemberian,
berarti tubuh anak sudah terinfeksi TB. Padahal normalnya, tanda itu
paling cepat muncul pada 2 minggu setelah anak divaksinasi BCG. Namun
rata-rata, benjolan pada kulit muncul setelah 46 minggu.
e. Batuk berulang
Batuk
berkepanjangan merupakan gejala yang paling dikenal di kalangan
masyarakat sebagai pertanda TBC. Batuk yang awalnya berupa batuk kering
kemudian lama-kelamaan berlendir dan berlangsung selama 2 minggu lebih,
merupakan salah satu tanda TBC. Gejala ini akan muncul bila sudah
terdapat gangguan di paru-paru. Hanya saja, bedakan dari batuk alergi
dan asma.
f. Benjolan di leher
Pembesaran
kelenjar getah bening di leher samping dan di atas tulang selangkangan
bisa saja merupakan tanda TBC. Karena , kelenjar getah bening
merupakan salah satu benteng pertahanan terhadap serangan kuman.
Kelenjar ini akan membesar bila diserang kuman. Namun, meski merupakan
salah satu gejala TB, tidak semua pembengkakan kelenjar getah bening
adalah gejala penyakit TB. Bisa jadi pembengkakan itu karena adanya
infeksi atau radang di tenggorokan.
g. Demam dan berkeringat di malam hari
Gejala
awal TBC biasanya muncul demam pada sore dan malam hari, disertai
keluarnya keringat. Gejala ini dapat berulang beberapa waktu kemudian.
Namun hal ini tetap belum dapat memastikan kalau anak menderita TBC.
Tidak selalu anak-anak yang berkeringat di malam hari menderita TB.
Keringat tidur justru merupakan pertanda sistem metabolisme yang sedang
aktif bekerja. Tak heran, pada saat tidurlah anak-anak mengalami
metabolisme yang pesat.
h. Diare persisten
Diare
akibat TBC biasanya tidak kunjung sembuh dengan pengobatan biasa.
Sebagai orangtua, kita bisa membantu dokter untuk menjelaskan apakah
gejala-gejala di atas memang muncul pada anak atau tidak; berapa lama
berlangsungnya, dan seberapa sering gejala-gejala tersebut muncul. Dari
pengamatan kita sehari-hari, dokter akan sangat terbantu untuk
mendiagnosis penyakit anak serta memutuskan apakah perlu dijalani tes
Mantoux atau tidak.
CARA MELAKUKAN UJI TUBERKULIN METODE MANTOUX (TES MANTOUX)
1. Siapkan 0,1 ml PPD ke dalam disposable spuit ukuran 1 ml (3/8 inch 26-27 gauge)
2. Bersihkan
permukaan lengan volar lengan bawah menggunakan alcohol pada daerah
2-3 inch di bawah lipatan siku dan biarkan mengering
3. Suntikkan
PPD secara intrakutan dengan lubang jarum mengarah ke atas. Suntikan
yang benar akan menghasilkan benjolan pucat, pori-pori tampak jelas
seperti kulit jeruk, berdiameter 6-10 mm
4. Apabila
penyuntikan tidak berhasil (terlalu dalam atau cairan terbuang keluar)
ulangi suntikan pada tempat lain di permukaan volar dengan jarak
minimal 4 cm dari suntikan pertama.
5. Jangan
lupa mencatat lokasi suntikan yang berhasil tersebut pada rekam medis
agar tidak tertukar saat pembacaan. Tidak perlu melingkari benjolan
dengan pulpen/spidol karena dapat mengganggu hasil pembacaan.
Catatan
a. Perhatikan cara penyimpanan PPD sesuai petunjuk pada kemasan
b. PPD aman bagi bayi berapapun usianya bahkan aman pula bagi wanita hamil
c. Tes Mantoux bukan merupakan kontra indikasi bagi:
- Pasien yang pernah diimunisasi BCG
- Pasien
yang pernah dilakukan tes Mantoux sebelumnya dan hasilnya positif
(dalam hal ini pengulangan diperlukan karena hasil tes Mantoux
sebelumnya tidak tercatat dengan baik)
- Pasien sedang dalam kondisi demam, sakit, maupun pasien dengan imunokompromais
d. Adanya
parut yang besar pada bekas tes Mantoux sebelumnya merupakan petunjuk
hasil positif pada tes terdahulu dan tidak perlu diulang. Namun perlu
ditekankan bahwa tes Mantoux menggunakan PPD dan bukan vaksin BCG.
Pembacaan
1. Hasil tes Mantoux dibaca dalam 48-72 jam, lebih diutamakan pada 72 jam
- Minta pasien control kembali jika indurasi muncul setelah pembacaan
- Reaksi positif yang muncul setelah 96 jam masih dianggap valid
- Bila pasien tidak control dalam 96 jam dan hasilnya negative maka tes Mantoux harus diulang.
2. Tentukan indurasi (bukan eritem) dengan cara palpasi
3. Ukur diameter transversal terhadap sumbu panjang lengan dan catat sebagai pengukuran tunggal
4. Catat
hasil pengukuran dalam mm (misalnya 0 mm, 10 mm, 16 mm) serta catat
pula tanggal pembacaan dan bubuhkan nama dan tandatangan pembaca
5. Apabila timbul gatal atau rasa tidak nyaman pada bekas suntikan dapat dilakukan kompres dingin atau pemberian steroid topikal
Catatan:
Reaksi
hipersensitivitas terhadap tuberkulin yang munculnya cepat (immediate
hypersensitivity reactions) dapat timbul segera setelah suntikan dan
biasanya menghilang dalam 24 jam. Hal ini tidak mempunyai arti dan bukan
menunjukkan hasil yang positif.
INTERPRETASI TEST MANTOUX
Tes Mantoux dinyatakan positif apabila diameter indurasi > 10 mm. Kemungkinan yang perlu dipikirkan pada anak dengan hasil tersebut:
a. Terinfeksi tuberkulosis secara alamiah
b. Infeksi TB mencakup infeksi TB laten, sakit TB aktif, atau pasca terapi TB.
c. Pernah mendapat imunisasi BCG (pada anak dengan usia kurang dari 5 tahun)
d. Pada
pasien usia kurang dari 5 tahun dengan riwayat vaksinasi BCG
kecurigaan ke arah infeksi alamiah TB bila hasil uji Mantoux > 15
mm.
e. Infeksi mikobakterium atipik
Meskipun demikian, hasil uji Mantoux > 5 mm dapat dipertimbangkan positif pada pasien tertentu seperti :
a. Pasien dengan infeksi HIV
b. Pasien dengan transplantasi organ atau mendapat imunosupresan jangka panjang seperti pasien keganasan atau sindrom nefrotik
False Negative
Pasien-pasien
tertentu yang terinfeksi tuberkulosis mungkin dapat menunjukkan hasil
tes Mantoux yang negatif. Kondisi demikian disebut dengan anergi. Anergi kemungkinan terjadi pada pasien:
- Berbagai faktor indvidual seperti usia, nutrisi, gagal ginjal, imunosupresi karena obat (seperti kortikosteroid) atau penyakit (seperti kanker, infeksi HIV, dan sarcoidosis)
- Infeksi
virus (seperti Campak,Mumps, Rubella, mononucleosis, Varicella, dan
influenza) dapat menurunkan reaktivitas tuberkulin selama beberapa bulan
- Setelah
vaksinasi dengan vaksin virus hidup (seperti Campak, Mumps, Rubella)
akan teramati penurunan reaktivitas tuberkulin. Oleh sebab itu, jika uji
mantoux tidak dapat dilakukan bersamaan dengan imunisasi Campak,
Mumps, dan Rubella, uji ditunda selama 4-6 minggu
- Pasien dengan sakit TB berat seperti TB milier, meningitis TB
Mengingat
masa yang diperlukan untuk terbentuknya cellular mediated immunity
sejak masuknya kuman TB adalah 2-12 minggu maka hasil negatif pada
pasien dengan kontak erat penderita TB dewasa masih mungkin pasien
sedang dalam masa inkubasi.
Langganan:
Postingan (Atom)